Di penghujung bulan September nanti, musim gerhana 2015 akan disuguhi dengan Gerhana Bulan Total terakhir tahun ini yang terjadi pada tanggal 28 September 2015. Menariknya, ini merupakan gerhana bulan total ke-4 atau yang terakhir dalam Rangkaian Seri Tetrad yang sudah berlangsung sejak tahun 2014.
Gerhana Bulan Total yang terakhir di tahun ini memang istimewa. Selain merupakan gerhana bulan total ke-4 dalam seri tetrad 2014-2015, gerhana bulan total kali ini juga terjadi ketika Bulan berada pada titik terdekatnya dari Bumi. Jadi, sebagian masyarakat Bumi akan menikmati keindahan Gerhana Bulan Tetrad Perigee.
Gerhana bulan tetrad merupakan rangkaian 4 gerhana bulan total yang terjadi secara berurutan tanpa diselingi gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan penumbra. Dalam rangkaian seri tetrad tersebut, gerhana bulan tetrad sebelumnya telah berlangsung pada tanggal 15 April 2014, 8 Oktober 2014 dan 4 April 2015.
Gerhana Bulan Tetrad juga sebenarnya bukan sebuah peristiwa yang sangat langka. Dalam 5000 tahun semenjak tahun -1999 sampai dengan 3000, terjadi 4378 gerhana penumbral (36,3%), 4207 gerhana bulan sebagian (34,9%) dan 3479 gerhana bulan total (28,8%). Dari keseluruhan gerhana bulan total yang terjadi dalam selang tersebut, 16,3 atau 563 gerhana dari gerhana bulan total merupakan bagian dari 142 seri tetrad yang terjadi dalam periode tersebut. Seri gerhana tetrad sebelum periode 2014-15 terjadi pada tahun 2003-04 dan seri berikutnya baru akan terjadi 20 tahun lagi yakni tahun 2032-33.
Dalam bahasa populer yang sedang marak, Gerhana Bulan Total 28 September 2015 adalah Gerhana Bulan Darah Terakhir di 2015 sekaligus Gerhana “Bulan Super” atau Gerhana Bulan Total “Supermoon” yang langka!
Gerhana “Bulan Super” terjadi bertepatan dengan posisi Bulan berada di perigee atau titik terdekat dengan Bumi. Pada bulan September, Bulan akan berada pada jarak 356900 km dari Bumi. Dari catatan posisi Bulan di titik perigee di sepanjang tahun 2015, jarak Bulan di bulan September merupakan jarak terdekatnya dengan Bumi di sepanjang tahun 2015.
Istilah supermoon atau si Bulan Super diberikan untuk Bulan Purnama yang terjadi ketika Bulan berada di perigee. Bahkan perbedaan “ukuran penampakan” Bulan Purnama Perigee ini sebenarnya tidak mudah dikenali. Bulan tidak tiba-tiba nampak membesar dan jadi raksasa. Ia hanya tampak lebih besar 14 % dan lebih terang 30% dibanding kala Purnama saat apogee atau saat berada di jarak terjauh dari Bumi. Ketika Bulan Purnama terjadi saat bulan berada di titik terjauh dari Bumi atau di apogee maka disebut juga Bulan Mini.
Lunar perigee and apogee apparent size comparison when events occurred near full-phases. (Photo credit: Wikipedia) |
Gerhana Bulan Darah 28 September 2015 terjadi ketika Matahari – Bumi – Bulan sejajar dan Bumi menghalangi datangnya cahaya Matahari ke Bulan. Ketika Gerhana Bulan Total terjadi, Bulan akan memasuki bayangan Bumi dan seharusnya menghilang dari langit atau tampak gelap sempurna karena tidak lagi memperoleh cahaya Matahari untuk dipantulkan.
Sayangnya tidak demikian. Ketika gerhana bulan total, Bulan justru tampak berwarna merah bata karena ketika Bulan berada dalam bayangan umbra Bumi, cahaya Matahari masih bisa lolos dan mencapai Bulan. Hal ini karena Bumi memiliki atmosfer. Ketika cahaya Matahari melewati atmosfer Bumi, cahaya pada panjang gelombang hijau sampai ungu disebarkan dan disaring oleh atmosfer. Hanya cahaya merah yang bisa lolos melewati atmosfer dan menyinari Bulan meskipun sebagian cahaya merah tersebut ada yang dibiaskan atau dibelokkan.
Tidak haanya itu, Gerhana Bulan Total 28 September 2015 ini juga istimewa karena merupakan “Harvest Moon” atau “Bulan Panen” bagi masyarakat belahan bumi utara. Bulan panen merupakan bulan purnama terdekat dari Ekuinoks musim gugur. Dan gerhana Bulan terjadi ketika Bulan berada di fasa purnama.
Di tahun 2015, Ekuinoks musim gugur akan terjadi tanggal 23 September atau 5 hari sebelum Gerhana Bulan Total terakhir di tahun yang sama. Bagi penduduk bumi belahan selatan, Gerhana Bulan Total 28 September 2015 juga sekaligus menandai bulan purnama pertama di musim semi.
Pada tanggal 28 September 2015 nanti, fase gerhana total akan berlangsung selama 1 jam 11 menit 55 detik dari durasi gerhana 3 jam 20 menit ketika Bulan masuk dalam bayangan inti Bumi sampai ke luar dari bayangan inti Bumi. Untuk seluruh proses gerhana mulai dari gerhana penumbra sampai Bulan meninggalkan penumbra Bumi mencapai 5 jam 11 menit. Gerhana Bulan Total 28 September 2015 merupakan gerhana ke-28 dalam bagian dari Seri Saros 137, yang terdiri dari rangkaian 81 gerhana ketika Bulan berada pada titik turun dan bergerak ke arah selatan.
Gerhana Bulan Total 28 September 2015 akan dapat dinikmati oleh masyarakat di Pasifik Timur, Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia Barat. Sayangnya di Indonesia tidak akan bisa menikmati gerhana bulan tetrad terakhir yang juga merupakan Bulan super karena gerhana terjadi di pagi hari ketika Bulan masih di bawah horison.
Meskipun kita di Indonesia tidak dapat menikmati Gerhana Matahari Sebagian 13 September dan Gerhana Bulan 28 September, kita akan dapat menikmati keindahan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang akan melintasi Indonesia dan Gerhana Bulan Penumbral 23 Maret dan 16 September 2016.
Source
0 Response to "Gerhana Bulan Total Tetrad Perigee dan Super Moon Terakhir di 2015 pada 28 September"
Posting Komentar